DOSPULKAM 2025: Departemen Arsitektur Lanskap IPB University, Panen Raya Edible Garden di KWT Asri
DOSPULKAM 2025: Departemen Arsitektur Lanskap IPB University, Panen Raya Edible Garden di KWT Asri


Bogor, 8 November 2025 – Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian IPB University melaksanakan kegiatan Dosen Pulang Kampung (DOSPULKAM) bertajuk Panen Raya Edible Garden bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Asri di Kelurahan Bubulak, Kota Bogor. Kegiatan yang digelar pada Sabtu, 8 November 2025 ini menjadi momen penting dalam memperkuat sinergi akademik dan masyarakat melalui pengembangan lanskap produktif berbasis ketahanan pangan. Acara dihadiri oleh tiga dosen Departemen Arsitektur Lanskap, yakni Dr. Akhmad Arifin Hadi, SP, MALA., Dr. Ir. Tati Budiarti, MS., dan Dr. Prita Indah Pratiwi, SP, M.Si., M.Agr., serta tiga alumni, empat mahasiswa KPM, Ketua RT setempat, dan delapan anggota KWT Asri yang antusias mengikuti kegiatan panen bersama.
Dalam sambutannya, Dr. Akhmad Arifin Hadi menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata pengabdian masyarakat Departemen Arsitektur Lanskap IPB University. Ia menyampaikan bahwa taman masa kini tidak hanya harus indah, tetapi juga fungsional melalui konsep edible garden yang menghadirkan ruang hijau produktif dan bernilai estetika. “Kami ingin memastikan bahwa taman bukan hanya ruang visual, tetapi juga sarana ketahanan pangan masyarakat. Taman yang indah sekaligus menghasilkan tanaman produktif merupakan inovasi penting untuk masa depan pertanian kota,” ujarnya.
Dr. Prita Indah Pratiwi menambahkan bahwa gagasan Edible Garden berawal dari inspirasi Garden Tower yang dikembangkan pada 2024, dan pada tahun 2025 ini diperluas melalui penambahan planter box agar produktivitas tanaman meningkat. Ia menjelaskan bahwa edible garden diharapkan dapat memberi manfaat luas bagi masyarakat, baik lansia, anak-anak, maupun ibu-ibu KWT, melalui hasil panen yang dapat diolah menjadi produk pangan dan minuman sehat. “Edible garden bukan hanya proyek taman, tetapi juga ruang hidup yang mengedukasi, memperkuat kebersamaan, dan meningkatkan kemandirian pangan warga,” ujarnya.


Sementara itu, Dr. Tati Budiarti mengapresiasi keberlanjutan aktivitas KWT Asri yang telah lama menjadi mitra IPB University dalam mengembangkan pertanian berkelanjutan. Ia menilai bahwa ibu-ibu KWT Asri sangat aktif dalam pengelolaan kebun, produksi kompos dan eco-enzyme, serta mengolah hasil panen menjadi berbagai produk bernilai ekonomi. “KWT Asri adalah contoh komunitas yang mampu menjadikan pertanian sebagai budaya, bukan hanya kegiatan. Mereka menjadi inspirasi bagi banyak pihak dalam mewujudkan pertanian kota yang berkelanjutan,” tuturnya.
Sebagai mitra utama IPB University, Ketua KWT Asri, Ibu Dian, menyampaikan rasa terima kasih atas pendampingan dan dukungan IPB yang telah berjalan selama ini. Ia menjelaskan bahwa banyak manfaat yang diterima KWT Asri, mulai dari bantuan garden tower, pelatihan pertanian, hingga sertifikasi produk. “Kami sangat bersyukur, IPB tidak hanya mendampingi, tapi juga memberdayakan. Ilmu yang diberikan benar-benar kami rasakan manfaatnya dalam meningkatkan kemampuan dan semangat anggota,” ujarnya dalam sambutannya.
Kegiatan panen berlangsung meriah dan penuh kebersamaan. Para dosen, alumni, mahasiswa, dan anggota KWT bergotong royong memanen berbagai jenis tanaman seperti kenikir, turi, cabai rawit, adas, terong, jinten, dan honjek. Menurut Ibu Ai dan Ibu Rika, anggota KWT yang turut panen, kegiatan ini tidak hanya menghasilkan panen, tetapi juga mempererat silaturahmi antaranggota. “Kami senang bisa menanam dan panen bersama. Selain menyehatkan, kegiatan ini bikin kami makin akrab dan semangat,” ujarnya.


Salah satu alumni yang ikut dalam proyek penelitian, Rachta, juga membagikan pengalamannya bahwa keterlibatannya membuka wawasan baru dalam proses pembangunan taman dari nol, mulai dari konsep, desain, hingga supervisi. Ia merasa bangga karena taman yang direncanakan dapat berfungsi dengan baik sebagai edible garden. “Proyek ini bukan hanya soal taman, tapi juga pembelajaran nyata bagaimana rancangan lanskap bisa memberi dampak sosial dan lingkungan,” katanya.
Melalui kegiatan Panen Raya Edible Garden ini, Departemen Arsitektur Lanskap IPB University menegaskan komitmennya dalam mengembangkan inovasi desain lanskap yang berorientasi pada manfaat sosial dan keberlanjutan lingkungan. Edible garden bukan hanya simbol ruang hijau produktif, tetapi juga cerminan kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat dalam menciptakan ketahanan pangan serta kualitas hidup yang lebih baik.