Blog

WhatsApp Image 2024-11-25 at 16.45.39

Ketua Departemen Arsitektur Lanskap IPB University Jadi Narasumber Webinar Landscape 2024 di Ikatan Guru Indonesia Kab. Bondowoso

Event

Ketua Departemen Arsitektur Lanskap IPB University Jadi Narasumber Webinar Landscape 2024 di Ikatan Guru Indonesia Kab. Bondowoso

Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional 2024, sebuah webinar bertema “Pentingnya Perencanaan Lanskap di Sekolah untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Para Siswa” sukses digelar pada Senin, 25 November 2024. Webinar ini menghadirkan sejumlah tokoh penting sebagai narasumber, termasuk Ketua Departemen Arsitektur Lanskap IPB University, Dr. Akhmad Arifin Hadi, SP., MALA.

Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua IGI (Ikatan Guru Indonesia) Bondowoso, Arif Firmansyah, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara para pendidik dan profesional untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal. Keynote speech disampaikan oleh Sukari, M.Pd., Ketua IGI Wilayah Jawa Timur, yang membahas peran guru dalam menginspirasi perubahan melalui pendidikan dan inovasi. Webinar ini dipandu oleh Ria Yuliana, Guru SMPN 1 Klabang, sebagai host, dengan Netty Sriwiyanti, Guru SMKN 1 Bondowoso, sebagai moderator.

Sebagai narasumber utama, Dr. Akhmad Arifin Hadi menyampaikan paparan menarik mengenai peran lanskap sekolah yang indah dalam mendukung peningkatan semangat belajar. “Lanskap sekolah yang dirancang dengan baik dapat memberikan manfaat besar, tidak hanya bagi siswa, tetapi juga bagi guru, staf penunjang, dan masyarakat sekitar,” jelasnya.

Beliau menekankan bahwa lanskap sekolah ideal tidak hanya berfungsi sebagai estetika, tetapi juga menjadi ruang yang mendorong interaksi sosial, pembelajaran, dan relaksasi. “Bagi sekolah yang belum memiliki lanskap yang memadai, diperlukan desain atau perencanaan lanskap dengan tahapan yang benar, mulai dari perencanaan, pengelolaan, hingga implementasi yang tepat,” tambahnya.

Dalam paparannya, Dr. Akhmad juga mengangkat contoh lanskap sekolah di Jepang yang dirancang untuk mendukung proses belajar-mengajar secara holistik. Lanskap di sekolah-sekolah Jepang, katanya, mencakup taman-taman tematik, area hijau yang memberikan keteduhan, dan ruang terbuka yang dirancang untuk aktivitas kolaboratif. “Pendekatan seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk menciptakan sekolah-sekolah yang ramah lingkungan dan mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh,” tuturnya.

Webinar ini memberikan wawasan baru bagi para pendidik dan praktisi di bidang pendidikan mengenai pentingnya lanskap sekolah yang terencana dengan baik. Para peserta berharap bahwa webinar ini menjadi langkah awal menuju pengembangan lingkungan belajar yang lebih baik di Indonesia.