
Mahasiswa Magister ARL IPB University Tampilkan Rekomendasi Pengelolaan Lanskap Mangrove Berkelanjutan
Mahasiswa Magister ARL IPB University Tampilkan Rekomendasi Pengelolaan Lanskap Mangrove Berkelanjutan

Bogor, 5 Desember 2024 — Mahasiswa Program Magister Arsitektur Lanskap (ARL) IPB University telah mempresentasikan hasil kajian Mata Kuliah Pengelolaan Lanskap Berkelanjutan (ARL1531) dalam sebuah acara yang digelar secara hybrid. Kajian ini berfokus pada tiga lanskap mangrove di DKI Jakarta, yakni Suaka Margasatwa Mangrove Angke (SMMA), Ekowisata Mangrove Angke (EMA), dan Taman Wisata Alam Angke Kapuk (TWAAK).
Acara yang bertajuk “Integrated Sustainable Mangrove Landscape Management of Muara Angke Jakarta” ini dihadiri oleh Dr. Afra DN Makalew, Wakil Dekan Fakultas Pertanian IPB University, secara daring, serta Prof. Hadi Susilo Arifin sebagai koordinator mata kuliah dan Dr. Kaswanto sebagai dosen pengampu secara langsung. Para mahasiswa memaparkan rekomendasi hasil kajian kepada pengelola ketiga lanskap mangrove, yakni Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jakarta, Dinas Pertamanan dan Kehutanan Kota Jakarta, dan PT Murinda Karya Lestari (MKL).
Menurut Prof. Hadi Susilo Arifin, sebanyak 20 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa reguler dan sinergi terlibat dalam mata kuliah ini. Mereka bekerja sama menghasilkan kajian berbasis kunjungan lapangan dan analisis mendalam. “Kajian ini dirancang secara multidisiplin hingga transdisiplin, dengan tema integrated management,” jelas Prof. Hadi. “Produk akhir yang dihasilkan berupa makalah, poster, video, dan presentasi dalam format semi-populer yang saling melengkapi.”
Rekomendasi mahasiswa mencakup pengembangan wisata terintegrasi dan kolaborasi antarsektor untuk mendukung pengelolaan lanskap yang berkelanjutan. Materi yang dipaparkan meliputi aspek ekologi, ekonomi, dan sosial secara komprehensif. Presentasi dimulai dengan pemutaran video yang menyajikan informasi tentang kondisi eksisting ketiga lanskap mangrove, dilanjutkan dengan rekomendasi pengembangan yang disampaikan oleh salah satu mahasiswa, Dewa Fahtiar. Video tersebut juga memuat testimoni dari pengelola dan dosen pengampu terkait harapan terhadap pengelolaan mangrove yang lebih baik di masa depan.
Rossy Damayanti, Sekretaris Departemen ARL IPB University, mengapresiasi kolaborasi antara mahasiswa reguler dan sinergi dalam menghasilkan ide-ide inovatif. “Saya berharap produk yang dikemas dalam format semi-populer ini dapat diterima oleh masyarakat luas dan menjadi kontribusi nyata mahasiswa terhadap pengelolaan lanskap,” ujarnya.
Hendra Gunawan, perwakilan pengelola TWAAK dari PT MKL, menyampaikan kesan positif terhadap hasil kajian ini. “Rekomendasi yang disampaikan tidak hanya fokus pada aspek spasial, tetapi juga mencakup berbagai aspek pengembangan wisata. Kolaborasi wisata antara SMMA, EMA, dan TWAAK yang diusulkan merupakan potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut,” ungkapnya.
Sebagai penutup, Dr. Kaswanto menekankan pentingnya integrasi wisata, dukungan jaringan (networking support), serta kolaborasi pentahelix sebagai upaya memperluas dampak dari rekomendasi yang telah dirancang. “Konsep ini harus terus dikembangkan agar tidak berhenti di sini,” pungkasnya.
Acara ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata mahasiswa Magister ARL IPB University dalam mendukung pengelolaan lanskap mangrove secara berkelanjutan melalui pendekatan ilmiah dan multidisiplin.