Blog

unnamed

KWT Ratujaya Depok, Hasilkan Madu dari Aplikasi KASIMADU Karya Inovasi IPB University

Event

KWT Ratujaya Depok, Hasilkan Madu dari Aplikasi KASIMADU Karya Inovasi IPB University

Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University dan Lanskap Rimbun IPB University bekerjasama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Ratujaya Depok berhasil mengimplementasikan inovasi tim peneliti IPB University. Inovasi tersebut berupa pengembangan Model Pekarangan Ramah Lebah Madu atau dikenal dengan Pekarangan Si Madu (KASIMADU). Inovatornya adalah dosen dari Departemen Arsitektur Lanskap yaitu Prof. Hadi Susilo Arifin, Dr. Nurhayati dan Dr. Kaswanto.

Pekarangan Si Madu (KASIMADU) resmi diluncurkan di lokasi KWT Ratujaya Depok, 12/2. Lokasi ini juga menjadi lokasi penerapan pengelolaan lanskap rendah karbon.Amarizni Mosyaftiani, MSi mengatakan, Pekarangan si Madu merupakan area taman yang ditanami pohon sayuran, bunga, dan buah-buahan yang menunjang ketersediaan pakan bagi lebah madu. Di pekarangan rumah juga terdapat rumah lebah madu sehingga penghuni rumah dapat mengkonsumsi madu setiap saat.

“Dengan Pekarangan si Madu ini masyarakat bisa mengambil banyak manfaat. Selain tersedianya ruang terbuka hijau (RTH), masyarakat juga bisa memanen sayur, buah dan juga mendapatkan keindahan tanaman hias,” kata Amarizni.Tidak hanya itu, kata Amarizni, manfaat lainnya berupa madu yang dihasilkan dari rumah lebah yang bisa dipanen dalam waktu sekitar tiga atau empat bulan.

Amarizni melanjutkan, Pekarangan Si Madu (KASIMADU) juga memberikan layanan eduwisata bagi masyarakat atau wahana belajar bagi siswa. Eduwisata berupa paket untuk tiga orang, 10 orang dan juga 15 orang. Manfaat yang didapat antara lain edukasi tentang cara menanam, cara berkebun, memetik buah dan lain sebagainya.“Saya berharap kolaborasi pentahelix antara pengusaha, akademisi, pemerintah, media massa, dan masyarakat semakin kompak dan luas. Semoga program ini bisa bermanfaat dan Kota Depok bisa lebih indah lagi,” tambah Amarizni.

Dr Kaswanto dosen dari Departemen ARL sekaligus inovator Pekarangan Si Madu mengatakan, lokasi pekarangan ramah lebah madu ini juga dirancang untuk pelatihan yang difasilitasi oleh produk-produk inovatif KWT sebagai nilai tambah ekonomi. Ia pun mengaku kini bisa menerima peserta diklat eduwisata, menerima dari kelompok tani perempuan lain yang ingin melakukan studi banding atau bergabung di IG @eduwisata.kasimadu. “Saya berharap inovasi KASIMADU ini dapat menyentuh setiap rumah tangga di Indonesia. Sementara itu, pelatihan edutourism ini tidak berhenti di sini tetapi dapat menular ke desa, kabupaten atau kota serta provinsi di seluruh Indonesia, sehingga inovasi ini lebih bermanfaat dan dapat dirasakan oleh masyarakat,” kata Dr Kaswanto.

Acara ini diadakan secara online dan offline. Acara ini juga turut di hadiri oleh Dr Roza Yusfiandayani, Asisten Pengelolaan dan Komersialisasi Inovasi LKST IPB University, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Ketua Yayasan Ciliwung, tim peneliti Kebun Ramah Lebah Madu atau KASIMADU, Profesor Hadi Susilo Arifin dan Dr Nurhayati Arifin selaku inovator dan dosen dari Departen ARL IPB University.

Leave your thought here

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *